Oleh: Ust. Abu Muawiyah Askary
Para jama’ah sekalian yang kami cintai!
Ada beberapa hal yang penting kita ketahui berkaitan dengan meminum air zamzam:
Pertama: Air zamzam merupakan air terbaik di muka bumi, yang memiliki keberkahan dan khasiat yang sangat luar biasa. Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang air zamzam:
إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ
Sesungguhnya ia merupakan air yang penuh berkah, sesungguhnya ia mencukupkan dari makanan.”
(HR.Muslim)
Dalam riwayat al-Bazzar dengan lafazh:
زمزم: طعام طعم، وشفاء سقم
Air zamzam, mencukupi dari makanan dan menyembuhkan penyakit.”
Dalam riwayat Thabarani, dari hadits Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu, dengan lafazh:
خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ , مَاءُ زَمْزَمَ , فِيهِ طَعَامٌ مِنَ الطُّعْمِ , وَشِفَاءٌ مِنَ السُّقْمِ
Sebaik- baik air yang ada di muka bumi adalah air zamzam, mencukupi dari makanan dan menyembuhkan penyakit.
Kedua: Dianjurkan berdoa ketika minum air zamzam. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
Air zamzam tergantung diminum untuknya.
(HR. Baihaqi dari Jabir bin Abdullah)
Hadits ini menerangkan tentang dianjurkannya berniat yang baik dan berdoa tatkala meminum air zamzam.
Ketiga: Amalan para ulama bahwa mereka senantiasa mengambil manfaat dan berdoa ketika meminum air zamzam. Telah disebutkan dalam hadits sahih bahwa Abu Dzar Al-Ghifari Radhiallahu Anhu tinggal di Mekkah selama sebulan, Beliau tidak mengkonsumsi apapun kecuali air zamzam. Demikian pula Abdullah bin Abbas Radhiallahu Anhuma apabila meminum air zamzam, Beliau berdoa:
اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا وَاسِعًا، وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Ya Allah, Aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezki yang lapang, dan obat dari segala penyakit.”
(HR.Hakim dalam mustadrak)
Keempat: Dianjurkan membawa air zamzam pulang ke kampung halaman.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:
وَمَنْ حَمَلَ شَيْئًا مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ جَاز فَقَدْ كَانَ السَّلَفُ يَحْمِلُونَهُ
Barangsiapa yang membawa sesuatu dari air zamzam, diperbolehkan. Para ulama salaf melakukan hal itu.”
Semoga bermanfaat.